Setiap orangtua sudah tentu ingin anaknya tumbuh dengan percaya diri. Tapi, tidak semua anak bisa tumbuh dengan kepercayaan diri yang baik lho. Karena itu rasa percaya diri pada anak perlu dipupuk sedini mungkin.
Pandemi covid saat ini membuat anak-anak lebih sering berada di dalam rumah. Sekitar dua tahun mereka jarang berinteraksi dengan teman-teman di sekolah, dan di lingkungan rumah. Hal tersebut bisa memudarkan rasa kepercayaan diri anak.
Pandemi membuat anak memiliki kebiasaan baru. Anak jadi malas bergerak, malas keluar rumah, dan malas berinteraksi. Anak cenderung lebih senang menghabiskan waktu di depan televisi, laptop atau gadget.
Kebiasaan tersebut akan terbawa hingga anak dewasa, dan mengancam masa depan mereka.
Selain karena faktor di atas, perilaku dari orang tua juga bisa menyebabkan anak tumbuh tidak percaya diri.
Tanpa sadar, perilaku dan interaksi Anda dengan anak membuat anak tidak percaya diri, tidak berani, penakut, dan sebagainya.
Apa saja perilaku yang orangtua yang membuat anak jadi tidak percaya diri?
Terlalu banyak kritik
Sering diremehkan
Sering dilarang
Over Protektif
Selalu membandingkan dengan anak lain
Ekspektasi orangtua yang berlebihan (misal, harus melulu jadi juara)
Apa Akibatnya Jika Anak Tidak Percaya Diri?
Banyak hal yang akan terjadi jika anak tumbuh dengan rasa tidak percaya diri.
Malas Mencoba Hal Baru
Tanpa rasa percaya diri, anak bisa tumbuh menjadi overthinker. Ketika menemukan hal yang baru, dia sudah menyerah lebih dulu, padahal belum pernah untuk mencobanya. Misal, ketika dia melamar pekerjaan, dia sudah takut untuk ditolak, sehingga memutuskan untuk mengurungkan niatnya.
Takut Gagal
Kegagalan adalah yang biasa. Tapi orang yang tidak percaya diri menganggap kegagalan adalah sebuah bencana besar. Penyebabnya, mereka tidak terbiasa fight dan berani dalam menghadapi tantangan.
Susah Mempertahankan Hubungan
Orang yang tidak percaya diri akan lebih sering memunculkan sisi buruk mereka, ketimbang sisi baik. Mereka cenderung lebih sering merasa sakit hati, sensitif, gampang tersinggung, dan moody. Ketika hubungan yang dibangun retak, mereka juga condong untuk menyerah, tidak ada upaya untuk berusaha mempertahankan hubungan tersebut.
Karir Stuck
Karir orang yang tidak percaya diri juga terancam. Mereka tidak punya motivasi, dan tidak punya kemampuan untuk mengembangkan diri, sulit menerima kritik dan tidak memiliki inovasi, lantaran kebiasaan disetir orangtua sejak kecil.
Dunia kerja dan bisnis penuh tantangan. Orang yang tidak percaya diri takut untuk menghadapi tantangan karena tidak pernah diasah sedari kecil.
Berujung Membenci Diri Sendiri
Yang lebih parah dari semua itu adalah orang yang tidak percaya rentan mengalami depresi. Karena kesulitan dalam menghadapi tantangan hidup, mereka berisiko untuk membenci dirinya sendiri dan depresi.
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Agar Anaknya Tumbuh Percaya Diri?
Ajak Anak Bicara
Biasakan anak untuk berbicara. Mulai dengan Anda yang merupakan orangtuanya. Jika anak tidak berani bicara dengan Anda, sampai kapanpun dia akan menjadi sosok orang yang sulit beradaptasi dengan lingkungannya.
Dengan mengajak bicara, Anda juga bisa mengetahui berbagai hal yang membuat anak Anda tidak percaya diri. Dia juga jadi terbiasa jujur dan berterus terang tentang apa yang dialaminya. Misal, dia jadi minder karena diejek oleh temannya, atau malah dia minder karena terlalu sering dimarahi oleh orangtuanya.
Ajarkan Anak Menyelesaikan Masalah
Membantu anak adalah hal yang lumrah. Tapi, jangan sampai anak terlalu bergantung pada orangtua. Ajarkan dia mengatasi masalahnya sendiri. Bisa dimulai dari yang termudah, seperti mengerjakan PR sendiri, atau memberikan tips mengatasi bully di sekolah.
Ajarkan anak untuk berani dan bisa mengatasi sendiri masalahnya. Dengan demikian, anak terbiasa dengan tantangan dan bisa mengatasi masalahnya sendiri.
Biar Mereka yang Mengambil Keputusan
Anak juga perlu diajarkan untuk pengambilan keputusan. Agar mereka tahu keputusan yang mereka ambil benar atau salah. Ketika keputusan mereka baik, hargai mereka dengan memberikan penghargaan, berupa kalimat penyemangat. Bila keputusan mereka kurang tepat, ajak mereka untuk mengevaluasi, dan berikan motivasi untuk tidak menyerah, dan memperbaiki kesalahan.
Banyak cara untuk mengedukasi anak mengambil keputusan. Bisa dimulai dengan anak memilih baju sendiri, memilih mainan yang mereka suka, dan sebagainya.
Biarkan anak menghadapi tantangan dan kegagalan
Jangan biarkan anak terus berada dalam kondisi nyaman. Sesekali biarkan mereka menghadapi tantangan. Seperti biarkan anak mengerjakan PR sendiri tanpa membantunya. Jika nilainya kurang baik, edukasi anak bahwa ini bukanlah sebuah kegagalan, dan ajak anak untuk bisa memperbaiki kekurangannya tersebut.
Ciri-ciri Anak Tidak Percaya Diri
Anda bisa mengetahui apakah Anak percaya diri atau tidak dengan melihat list berikut:
Merasa malu di tempat baru, dan selalu ingin ditemani, tidak bisa lepas dari orangtua.
Tidak bisa memilih hal yang sederhana, seperti ingin pakai baju apa, ingin ke mana saat akhir pekan, ingin mainan apa.
Tidak bisa berpendapat, cenderung mengiyakan keinginan orang lain.
Menyendiri, tidak mau bermain dengan teman-temannya.
Pendiam, tidak berani membela diri saat disalahkan
Tidak mau mencoba hal baru, lebih suka pada zona nyaman.
Apakah anak Anda termasuk pada ciri-ciri di atas?
Jangan biarkan anak tumbuh dengan rasa tidak percaya diri. Karena akan sangat berdampak pada masa depan anak.
Untuk membantu anak-anak yang tidak percaya diri, dan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri anak, Bogor Junior membuat metode khusus pengembangan karakter dengan metode soccer.
Kami juga mengembangkan permainan (game) dalam setiap aktivitas, sehingga anak tidak menyadari bahwa yang dilakukannya tersebut adalah metode pelatihan, karena dikemas dalam suasana permainan.
Apa saja yang akan diedukasikan kepada anak-anak?
Muscle Development: Metode penguatan otot rangka dan jantung
Focus Training: Metode untuk meningkatkan fokus dan daya konsentrasi pada anak.
Confident Training: Metode untuk meningkatkan kepercayaan diri, leadership, keberanian, disiplin, tanggung jawab pada anak.
Soccer development: Metode untuk meningkatkan kemampuan teknik soccer pada anak, dikombinasikan dengan focus dan confident training.
Sudah lebih dari 250 anak bergabung dengan Bogor Junior. Bahkan beberapa di antaranya datang dari luar Bogor, seperti Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang, untuk berlatih dan meningkatkan kepercayaan diri anak-anak mereka.
Tertarik ikut program Bogor Junior, silakan isi pendaftaran free trial di bawah ini.